PENGERTIAN GREEN HOUSE
Rumah kaca atau green house pada prinsipnya
adalah sebuah bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik
yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun
dindingnya. Didalamnya dilengkapi dengan peralatan pengatur temperature dan
kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. Bangunan ini tergolong
bangunan yang langka dan mahal, karena biasanya hanya dimiliki oleh Perguruan
Tinggi atau lembaga pendidikan, balai Penelitian dan perusahaan.
Namun di negara-negara
pertanian yang sudah maju seperti USA, Australia, Jepang dan negara-negara
Eropa sebagian besar tanaman hortikulturanya ditanam di rumah kaca. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan greenhouse di mancanegara sudah umum dilakukan. Bahkan
mungkin sudah berpuluh tahun sebelum negara kita mengadopsi tekhnologi
tersebut.
JENIS GREEN
HOUSE
Adalah pembedaan ragam green house berdasarkan material dominan
yang digunakan. Semakin kuat dan awet material yang
digunakan, akan semakin besar biayanya tetapi umur green house akan lebih lama.
Untuk negara kita, green house yang biasa
digunakan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu green house bambu, green house
kayu dan green house besi.
A. Green house bambu.
Green house jenis ini umumnya dipakai sebagai green house
produksi. Green house ini secara umum adalah jenis green house yang paling
murah biaya pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai
sarana produksi.
Kelemahan dari green house ini adalah
umurnya yang relatif pendek dan bahan materialnya dapat menjadi media timbulnya
hama. Karena kekuatan struktur dan juga masalah biaya, maka green house bambu
atapnya terbatas menggunakan plastik UV.
B. Green
house kayu
Lebih baik dari di atas green house dengan
material kayu, terutama jenis kayu yang tahan air, seperti ulin dan bengkirai.
Dibanding green house bambu umur pakai green house kayu biasanya lebih panjang
dan kondisi sanitasi lingkungan lebih baik.
Beberapa jenis green house kayu, bagian dinding bawah dibuat
dari pasangan bata yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya sudah
lebih bervariasi bisa plastik, polykarbonat, PVC ataupun kaca.
C. Green
house besi.
Dari segi umur pakai dan kualitas, maka
yang terbaik adalah green house yang menggunakan struktur besi. Struktur yang
baik akan mengurangi frekuensi perawatan, sehingga tidak terjadi stagnan
kegiatan., walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi
sanitasi yang terjadwal.
Dengan struktur yang kuat, maka berbagai
jenis tambahan peralatan / optional dapat dipasangkan pada jenis green house
besi, sehingga penggunaan green house dapat dilakukan secara optimal.
MANFAAT GREEN HOUSE
1. Pengaturan
jadwal produksi.
Dunia pertanian kita masih demikian
tergantungnya pada keadaan cuaca, bila terjadi perubahan musim, akan
menyebabkan sulitnya menentukan jenis tanaman yang akan diproduksi. Untuk
itu perlu mengurangi ketergantungan pada lingkungan luar menggantikan dengan
mikroklimat yang diatur.
2. Meningkatkan
hasil produksi
Karena budidaya di dalam green house
kondisi lingkungan dan pemberian hara dikendalikan sesuai kebutuhan tanaman.
Gejala hilangnya hara yang biasa terjadi pada areal terbuka seperti pencucian
dan fiksasi, di dalam green house diminimalisir. Budidaya tanaman seperti ini
dikenal sebagai hidroponik.
3. Meningkatkan
kualitas produksi
Dengan kondisi lingkungan yang terlindungi
dan pemberian nutrisi akurat dan tepat waktu, maka hasil produksi tanaman akan
berkwalitas. Pemasakan berlangsung lebih serentak, sehingga pada saat panen
diperoleh hasil yang lebih seragam.
4. Meminimalisasi
pestisida
Perlindungan umum dilakukan adalah dengan
memasang insect screen pada dinding dan bukaan ventilasi di bagian atap. Insect
screen yang baik tidak dapat dilewati oleh hama seperti kutu daun.
Pada beberapa green house pintu masuknya
tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Ada ruang kecil, semacam
teras transisi yang dibuat untuk menahan hama atau patogen yang terbawa oleh
manusia. Pada lantai ruang ini juga terdapat bak berisi cairan pencuci hama dan
patogen.
5. Aset
dan performance
Dengan adanya green house maka kesan usaha
akan terlihat lebih modern dan padat teknologi. Hal ini tentunya akan
meningkatkan performance petani atau perusahaan yang menggunakannya.
6. Sarana
agrowisata
Di dalam green house pengunjung dapat
melihat berbagai jenis tanaman yang menarik, bahkan langka, sehingga dapat
menjadi daya tarik. Ada yang khusus mengkoleksi kaktus, anggrek atau berbagai
jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam bebas. Di Indonesia green
house seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebun raya dan tempat
agrowisata.
GREEN HOUSE DI SMANTISA
Sebenarnya di lingkungan SMAN 3
Salatiga kita sudah ada green house , saya pikir untuk luas tempatnya sudah
cukup besar, tetapi tidak optimalkan oleh para siswa. Dikarenakan siswa itu
sendiri tidak terlalu tertarik dan sekolah sendiri kurang mensosialisasikan
kebersihan lingkungan. Seharusnya kita
harus lebih bisa melestarikan tanaman dan lebih mencintai lingkungan hidup
sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar