• Image and video hosting by TinyPic">Image and video hosting by TinyPic" title="This is featured post 1 title" alt="Indahnya lingkungan sekitar SMAN 3 Salatiga." />
  • Image and video hosting by TinyPic">Image and video hosting by TinyPic" title="This is featured post 2 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 2 Description." />
  • Image and video hosting by TinyPic">Image and video hosting by TinyPic" title="This is featured post 3 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 3 Description." />

Selasa, 15 Mei 2012

Artikel Green House


PENGERTIAN GREEN HOUSE
Rumah kaca atau green house pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya. Didalamnya dilengkapi dengan peralatan pengatur temperature dan kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. Bangunan ini tergolong bangunan yang langka dan mahal, karena biasanya hanya dimiliki oleh Perguruan Tinggi atau lembaga pendidikan, balai Penelitian dan perusahaan.
Namun di negara-negara pertanian yang sudah maju seperti USA, Australia, Jepang dan negara-negara Eropa sebagian besar tanaman hortikulturanya ditanam di rumah kaca. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan greenhouse di mancanegara sudah umum dilakukan. Bahkan mungkin sudah berpuluh tahun sebelum negara kita mengadopsi tekhnologi tersebut.
JENIS GREEN HOUSE
Adalah pembedaan ragam green house berdasarkan material dominan yang digunakan. Semakin kuat dan awet material yang digunakan, akan semakin besar biayanya tetapi umur green house akan lebih lama.
Untuk negara kita, green house yang biasa digunakan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu green house bambu, green house kayu dan green house besi.
A.    Green house bambu.
Green house jenis ini umumnya dipakai sebagai green house produksi. Green house ini secara umum adalah jenis green house yang paling murah biaya pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai sarana produksi.
Kelemahan dari green house ini adalah umurnya yang relatif pendek dan bahan materialnya dapat menjadi media timbulnya hama. Karena kekuatan struktur dan juga masalah biaya, maka green house bambu atapnya terbatas menggunakan plastik UV.

B.     Green house kayu
Lebih baik dari di atas green house dengan material kayu, terutama jenis kayu yang tahan air, seperti ulin dan bengkirai. Dibanding green house bambu umur pakai green house kayu biasanya lebih panjang dan kondisi sanitasi lingkungan lebih baik.
Beberapa jenis green house kayu, bagian dinding bawah dibuat dari pasangan bata yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya sudah lebih bervariasi bisa plastik, polykarbonat, PVC ataupun kaca.
C.    Green house besi.
Dari segi umur pakai dan kualitas, maka yang terbaik adalah green house yang menggunakan struktur besi. Struktur yang baik akan mengurangi frekuensi perawatan, sehingga tidak terjadi stagnan kegiatan., walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi sanitasi yang terjadwal.
Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan / optional dapat dipasangkan pada jenis green house besi, sehingga penggunaan green house dapat dilakukan secara optimal.
MANFAAT GREEN HOUSE
1.      Pengaturan jadwal produksi.
Dunia pertanian kita masih demikian tergantungnya pada keadaan cuaca, bila terjadi perubahan musim, akan menyebabkan sulitnya menentukan jenis tanaman yang akan diproduksi. Untuk itu perlu mengurangi ketergantungan pada lingkungan luar menggantikan dengan mikroklimat yang diatur.
2.      Meningkatkan hasil produksi
Karena budidaya di dalam green house kondisi lingkungan dan pemberian hara dikendalikan sesuai kebutuhan tanaman. Gejala hilangnya hara yang biasa terjadi pada areal terbuka seperti pencucian dan fiksasi, di dalam green house diminimalisir. Budidaya tanaman seperti ini dikenal sebagai hidroponik.
3.      Meningkatkan kualitas produksi
Dengan kondisi lingkungan yang terlindungi dan pemberian nutrisi akurat dan tepat waktu, maka hasil produksi tanaman akan berkwalitas. Pemasakan berlangsung lebih serentak, sehingga pada saat panen diperoleh hasil yang lebih seragam. 
4.      Meminimalisasi pestisida
Perlindungan umum dilakukan adalah dengan memasang insect screen pada dinding dan bukaan ventilasi di bagian atap. Insect screen yang baik tidak dapat dilewati oleh hama seperti kutu daun.
Pada beberapa green house pintu masuknya tidak berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Ada ruang kecil, semacam teras transisi yang dibuat untuk menahan hama atau patogen yang terbawa oleh manusia. Pada lantai ruang ini juga terdapat bak berisi cairan pencuci hama dan patogen.
5.      Aset dan performance
Dengan adanya green house maka kesan usaha akan terlihat lebih modern dan padat teknologi. Hal ini tentunya akan meningkatkan performance petani atau perusahaan yang menggunakannya. 
6.      Sarana agrowisata
Di dalam green house pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman yang menarik, bahkan langka, sehingga dapat menjadi daya tarik. Ada yang khusus mengkoleksi kaktus, anggrek atau berbagai jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam bebas. Di Indonesia green house seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebun raya dan tempat agrowisata.


GREEN HOUSE DI SMANTISA
Sebenarnya di lingkungan SMAN 3 Salatiga kita sudah ada green house , saya pikir untuk luas tempatnya sudah cukup besar, tetapi tidak optimalkan oleh para siswa. Dikarenakan siswa itu sendiri tidak terlalu tertarik dan sekolah sendiri kurang mensosialisasikan kebersihan lingkungan. Seharusnya kita harus lebih bisa melestarikan tanaman dan lebih mencintai lingkungan hidup sekitar.
 





  • Foto lainnya
  • 0 komentar:

    Posting Komentar